Lewat kejadian hidup apa saja, lewat istrinya, lewat sorot mata anak-anak, lewat sepiring thiwul, Sabda terus berbisik untuk menguatkan, menghibur, dan memberi harapan. Sabda itu bagaikan daun-daun yang gemerisik halus suaranya terdengar karena desiran dan tiupan angin. Betapapun ingin lari dan menghindar dari-Nya, si pewarta ternyata tak dapat menolak untuk menerima dan meneruskan "bisikan dau…