Text
Abundat Life Hidup Berkelimpahan
Abu ndant, menyajikan refleksi-refleksi singkat dengan kemasan bahasa yang lugas, sambil menggunakan varian bahasa "agak" sastra, tetapi tidak bermaksud untuk menyetarakannya dengan sebuah karya sastra yang "mashur", ala Metamorfosis-nya Franz Kafka, atau Matahari-nya Remi Silado. Refleksrrefleksi di dalamnya, merupakan segugus "Wahyu Batin" yang diharapkan mampu membersit ke dalam diri setiap orang yang berkenan
membacanya (Prolog Buku)
Diri manusia terbentuk dari berbagai kehendak eksistensial, yakni kehendak untuk bebas, kehendak untuk berkuasa dan kehendak untuk sejahtera. Kehendak-kehendak itu berkaitan secara langsung dengan diri konkrit manusia. Tetapi masih ada juga kehendak yang berkaitan dengan sesuatu di luar diri manusia yakni, kehendak akan
makna. Filosof Victor Frankl, menyebutnya sebagai will to meaning. Manusia membutuhkan makna, karena makna akan memberi arti kepada hidupnya.
Bersamaan dengan itu, makna merupakan sesuatu yang berada di luar diri manusia, oleh karenanya, manusia mengarahkan dirinya ke luar untuk menjangkau dan merengkuh makna. Makna yang diraih dan direngkuhnya, memungkinkan manusia memandang dan menjalankan hidup dengan penuh tanggung jawab.
Tidak tersedia versi lain